After long trip here and there, I
was longing for a good reflexology. Saya menetapkan tujuan ke Kenko Reflexology
di Pacific Place, but when I arrived there, saya sangat surprised..ternyata
Kenko Reflexology sudah engga ada hikzzz… Akhirnya saya memutuskan untuk
mencoba tempat reflexology yang lokasinya masih di sekitar SCBD, yaitu Samsara
Spa. Saya sudah pernah mendapatkan bad experience with Samsara Reflexology at
Kuningan City, tapi kaki pegel dan capek membuat saya end up di Samsara Spa
SCBD.
Paket yang ditawarkan di Samsara
Spa SCBD ini lebih beragam daripada Samsara Reflexology di Kuningan City,
termasuk diantaranya paket-paket spa dan yoga. Anyway, tanpa pikir panjang,
saya mengambil paket Maximum Healing alias reflexology selama 2 jam. Setelah
memilih paket, saya dan suami diantar ke ruang treatment, yang berisi 7 kursi
dengan lampu temaram dan iringan music instrumental.
Setelah memilih posisi duduk,
sesi dimulai dengan foot bath alias merendam kaki dalam air hangat yang
dicampur dengan cairan antiseptic. Pijatan dimulai dengan tekanan di betis,
yang kemudian dilanjutkan dengan pijat telapak kaki sebelah kiri. Pijatan
menggunakan lotion. Therapist tidak memijat di bagian titik-titik reflexology
baik di telapak kaki kiri maupun telapak kaki kanan. Bahkan urutan pemijatan di
telapak kaki kiri dan kanan pun tidak sama, tekanan tidak sama, dan beberapa
kali therapist tampak kecapekan dengan menghentikan pijatan pada saat pemijatan
telapak kaki kanan.
Selesai dengan pemijatan bagian
telapak kaki, therapist menanyakan apakah saya mau dipijat bagian tangan dan
saya mengiyakan. Pijatan tangan ini iramanya ngasal dan cukup menyakitkan.
Setelah pijat tangan, therapist menawarkan apakah saya mau pijat punggung, dan
apakah dalam posisi telungkup atau posisi duduk. Saya balik bertanya: “Untuk
paket 2 jam, pijat punggung biasanya dalam posisi apa?” Therapist menjawab
“bisa keduanya.” Well, saya pilih posisi telungkup. Pijat punggung ini juga
tidak menyenangkan dan berlangsung very short sampe therapist bilang “sudah
selesai sesinya”. Huh, cepat sekali ya, sementara suami saya masih dipijat dan
mendapatkan pijat punggung posisi tengkurap dan posisi duduk.
Ketika pembayaran, saya
mempertanyakan lamanya waktu pemijatan. Cashier menjelaskan kalo therapist yang
handle suami saya kasih extra time. Hmm menyesal juga saya engga mencatat waktu
selesai sesi saya. Anyway, saya malas argue – sudah badan capek, unsatisfied,
kalo pake berantem kog ya males juga. Ya sudah lah, bayar tanpa tip! Eh, ketika
di luar, therapist yang handle suami saya menyusul kita dan minta tip!!! OMG,
apa-apaan nih!!!
Kesimpulan? It’s a big NO NO for
me to return to Samsara – any Samsara, sealed and signed by a very dissatisfied
customer!!
No comments:
Post a Comment