Monday, December 17, 2012

Samsara Spa at SCBD: Another Bad Experience


After long trip here and there, I was longing for a good reflexology. Saya menetapkan tujuan ke Kenko Reflexology di Pacific Place, but when I arrived there, saya sangat surprised..ternyata Kenko Reflexology sudah engga ada hikzzz… Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba tempat reflexology yang lokasinya masih di sekitar SCBD, yaitu Samsara Spa. Saya sudah pernah mendapatkan bad experience with Samsara Reflexology at Kuningan City, tapi kaki pegel dan capek membuat saya end up di Samsara Spa SCBD.


Paket yang ditawarkan di Samsara Spa SCBD ini lebih beragam daripada Samsara Reflexology di Kuningan City, termasuk diantaranya paket-paket spa dan yoga. Anyway, tanpa pikir panjang, saya mengambil paket Maximum Healing alias reflexology selama 2 jam. Setelah memilih paket, saya dan suami diantar ke ruang treatment, yang berisi 7 kursi dengan lampu temaram dan iringan music instrumental.


Setelah memilih posisi duduk, sesi dimulai dengan foot bath alias merendam kaki dalam air hangat yang dicampur dengan cairan antiseptic. Pijatan dimulai dengan tekanan di betis, yang kemudian dilanjutkan dengan pijat telapak kaki sebelah kiri. Pijatan menggunakan lotion. Therapist tidak memijat di bagian titik-titik reflexology baik di telapak kaki kiri maupun telapak kaki kanan. Bahkan urutan pemijatan di telapak kaki kiri dan kanan pun tidak sama, tekanan tidak sama, dan beberapa kali therapist tampak kecapekan dengan menghentikan pijatan pada saat pemijatan telapak kaki kanan.

Selesai dengan pemijatan bagian telapak kaki, therapist menanyakan apakah saya mau dipijat bagian tangan dan saya mengiyakan. Pijatan tangan ini iramanya ngasal dan cukup menyakitkan. Setelah pijat tangan, therapist menawarkan apakah saya mau pijat punggung, dan apakah dalam posisi telungkup atau posisi duduk. Saya balik bertanya: “Untuk paket 2 jam, pijat punggung biasanya dalam posisi apa?” Therapist menjawab “bisa keduanya.” Well, saya pilih posisi telungkup. Pijat punggung ini juga tidak menyenangkan dan berlangsung very short sampe therapist bilang “sudah selesai sesinya”. Huh, cepat sekali ya, sementara suami saya masih dipijat dan mendapatkan pijat punggung posisi tengkurap dan posisi duduk.

Ketika pembayaran, saya mempertanyakan lamanya waktu pemijatan. Cashier menjelaskan kalo therapist yang handle suami saya kasih extra time. Hmm menyesal juga saya engga mencatat waktu selesai sesi saya. Anyway, saya malas argue – sudah badan capek, unsatisfied, kalo pake berantem kog ya males juga. Ya sudah lah, bayar tanpa tip! Eh, ketika di luar, therapist yang handle suami saya menyusul kita dan minta tip!!! OMG, apa-apaan nih!!!

Kesimpulan? It’s a big NO NO for me to return to Samsara – any Samsara, sealed and signed by a very dissatisfied customer!! 

No comments:

Post a Comment