Friday, August 31, 2012

Belif Sunscreen


Menurut saya, melewatkan liburan tanpa pake sunscreen itu berdosa sekali soalnya kulit kita perlu perlindungan terhadap UV A dan UV B. Nah, liburan ke Munduk Moding (link ke MMP 1) kemarin saya bawa sunscreen SPF 50+ dari Belif. SPF 50 adalah ukuran maximum yang diperbolehkan oleh Food and Drug  Administration (FDA) US untuk Sun Protection Factor.



Ingredients:
Disebutkan di website Belif www.belifcosmetics.com bahwa active ingredient dari produk Belif UV Protector Multi Sunscreen ini adalah Molokhia (dikenal juga dengan sebutan Mulukhiyah, Melokiyah, Mulukhiyah, Molokhia, Mulukhiyya, Malukhiyah, Nalita atau Corchorus). Molokhia ini kaya akan mineral seperti kalsium, iron, potassium, magnesium, dan juga vitamin C, E dan K. Daun Molokhia ini mirip bayam dan banyak dipakai dalam masakan khas Afrika, Lebanon, Kenya dan Mesir.



Secara lengkap, berikut list ingredients nya:


Benefit: Sunscreen SPF maximum dengan UV A dan UV B yang berfungsi ganda sebagai BB cream.

Detail:
Seperti layaknya sunscreen, produk ini dipakai paling akhir – setelah memakai moisturizer dan diaplikasikan paling tidak 30 menit sebelum berjemur ria di bawah matahari. Tekstur produk ini cukup berat sehingga mengoleskan produk ini secara merata di wajah membutuhkan extra effort, namun yang jelas produk ini tidak oily seperti sunscreen pada umumnya dan juga tidak berbau. Belif UV Protector Multi Sunscreen ini sifatnya water and sweat resistant jadi cocok dipake buat perlindungan kulit di aktivitas outdoor. Karena produk ini juga berfungsi sebagai BB cream, bedak jadi optional. Saya biasanya engga pake bedak kalo pake produk ini.

Drawbacks:
·        Sayang sungguh sayang produk ini mengandung whitening!!!

·        Meskipun produk ini disebut sebagai herbal based cosmetics, namun kandungan chemical nya tidak bisa dikata minim.

Well, menurut saya produk ini worth untuk dibeli dan dipakai untuk kegiatan outdoor dan bukan untuk pemakaian sehari-hari. Any input?

Wednesday, August 29, 2012

Boreh Bali – Munduk Moding Coffee Plantation Nature Resort and Spa



Mumpung sedang berlibur di Bali, saya mau mencoba boreh Bali di Bali. Kebetulan di Munduk Moding Coffee Plantation Nature Resort and Spa menyediakan Boreh Bali di spa nya. Untuk mendapatkan layanan spa, saya membuat appointment dulu di receptionist hotel. Pada jam dan waktu appointment, saya berjalan menyusuri kebun kopi untuk sampai ke spa.
Villa spa nya secluded di antara kebun kopi, dan begitu pintu dibuka, tidak tampak ada meja receptionist. Ruangannya sederhana, berisi dua massage beds, sedikit perabotan – bahkan hanya dua kursi dan 1 meja kecil. Ruang spa ini dilengkapi bathroom dengan shower dan bathtub. Udara yang dingin di daerah Munduk ini tidak jadi kendala buat ber-spa ria karena massage bed nya dialasi electric blanket.



Boreh Bali treatment ini lamanya 90 menit. Dimulai dengan 60 menit pertama dengan Balinese Traditional Massage. Dimulai dengan pijatan dengan tekanan telapak tangan di bagian punggung dan pundak, pijatan ala Bali ini dilanjut dengan pijatan dengan menggunakan Sandalwood Oil di bagian punggung, pundak dan kaki. Dari posisi telungkup, pijatan diteruskan dengan posisi telentang. Mata ditutup dengan semacam kantong berisi biji-bijian. Pijatan di bagian perut dengan gerakan memutar dan menekan dengan telunjuk di beberapa titik di perut. Kontan perut saya mengeluarkan bunyi-bunyian mirip kalo kita lagi laper krruuukkkkk….. Setelah pijatan di tangan, dada dan kaki kelar, therapist memijat bagian pundak dan kepala. Pijatannya pas meski tekanannya agak kurang kenceng.

Selesai dengan Balinese Traditional Massage, seluruh badan saya di-scrub dengan parutan kelapa yang dicampur cinnamon. Setelah proses scrub selesai, badan saya dioles dengan ramuan boreh Bali. Seperti biasa, setelah seluruh tubuh diolesi ramuan boreh Bali, saya diselimuti rapat agar ramuan boreh ini meresap ke dalam tubuh – berasa lagi di-marinate. Setelah 10 menit, saya dipersilahkan untuk membersihkan badan. Ramuan boreh Bali di Munduk Moding Plantation spa ini kurang berasa hangat – entah karena ramuannya atau karena saking dinginnya udara di Munduk yang bikin boreh Bali sampe engga terasa panas?

Setelah mandi, saya disuguhi secangkir minuman hangat yang terbuat dari lime, honey, potongan jahe dan kayu manis. Campuran ingredients yang pas yang bener-bener relaxing. 


Monday, August 27, 2012

Munduk Moding Coffee Plantation Nature Resort & Spa



Liburan telah usai. I’m back!!

Berlibur, menurut berbagai riset dan rujukan, disebut sebagai salah satu cara terbaik mengenyahkan stress sekaligus meningkatkan kesehatan mental dan fisik. So, vacation is food for beauty soul and mind!

Libur lebaran tahun 2012 ini saya kembali ke Bali.. Kali ini saya meng-explore daerah Munduk di Bali Utara yang lebih sepi daripada Bali bagian selatan. Saya menginap di nature resort di tengah kebun kopi, namanya Munduk Moding Coffee Plantation Nature Resort and Spa – nama yang panjang dan susah diinget hehehe. Saya menemukan tempat indah ini dari keisengan browsing hotel sana sini dan menemukan website-nya: www.mundukmodingplantation.com Saya booking kamar garden suite yang merupakan kamar di tengah kebun kopi untuk 6 malam.




Perjalanan dari Ngurah Rai Airport ke Munduk Moding Coffee Plantation resort ini lumayan jauh, sekitar 3 jam dan mendaki jalan berkelok. Pastikan perut terisi untuk menghindari mual dan muntah di jalan. Saya minum obat yang bikin ngantuk untuk mengurangi mual di sepanjang jalan. Sebenernya pemandangan di perjalanan sungguh indah. Paling tidak, kita akan melewati dua danau yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan plus pemandangan sawah!
Pada saat sampai di Munduk Moding Coffee Plantation Resort, saya disambut dengan kalung bunga, handuk hangat dan orange juice yang menyegarkan! Ketika masuk ke dalam kamar, saya sangat surprise karena kamarnya berasa sangat hommy dan wah I love the bathroom! Bathroom nya spacious banget dengan shower dan bathtub. Fasilitas dalam kamar cukup lengkap, termasuk flat screen tv, bath ropes, slippers, sampe obat nyamuk elektrik, free flow mineral water dan mobile phone!



Trekking mengelilingi kebun kopi di sekitar hotel adalah aktivitas sehari-hari yang sering saya lakukan after breakfast. Jalur trekking nya mudah dan udara yang sejuk membuat trekking jadi menyenangkan! Di jalur trekking kita bisa melihat berbagai jenis flora dan tentu saja tanaman kopi Robusta dan Arabica. Kopi yang dihasilkan dipakai untuk konsumsi hotel dan dijual ke tamu yang ingin membelinya. Kopi Bali ini ditanam secara organic di sini. Kalo menginginkan aktivitas di luar hotel, tersedia free shuttle ke beberapa daerah di sekitar hotel seperti daerah Danau Tamblingan dan Buyan (link), maupun area Bedugul (link)





Oh ya, di Munduk Moding Coffee Plantation Resort ini juga ada vegetable garden. Sayur dan buah di Munduk Moding Coffee Plantation ini juga ditanam secara organic dan digunakan untuk konsumsi hotel. Adapun jenisnya adalah: kubis, papaya, nanas, pisang dan strawberry. Tamu hotel diperbolehkan memetik strawberry for free lho. Biasanya saya engga terlalu doyan strawberry karena rasanya yang asam, tapi di sini strawberry nya super manis!!!



Pemandangan dari Munduk Moding Coffee Plantation Resort ini super awesome, terutama pemandangan sunset nya yang bisa dilihat dari restaurant. Sunset juga bisa dilihat dari jendela kamar saya yang overlooking the Java sea! 





Munduk Moding Coffee Plantation Nature Resort dan Spa tidak hanya memberikan pengalaman trekking dan pemandangan yang indah, tapi juga pengalaman kuliner yang tak terduga. Saya akan menuliskannya di posting berikutnya.

At short, for me, Munduk Moding Coffee Plantation Nature Resort and Spa is a home away from home…

Saturday, August 18, 2012

Happy Holidays!

It's holiday time.. Liburan for me is the food for beautiful soul and mind...

Hari-hari liburan telah dimulai sejak tanggal 17 Agustus lalu. Saya sendiri telah mulai liburan dari tanggal 15 Agustus dan akan berada di Bali sampai dengan tanggal 24 Agustus. Kali ini saya spend first 6 nights liburan saya untuk menyepi di other side of Bali yang belum banyak dikunjungi turis domestik. Tiga malam terakhir saya akan stay di daerah ramai turis di Sanur.
Nanti sepulang liburan saya akan keep posting lagi dan share pengalaman saya di Bali..

Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin...
Selamat berlibur...










Monday, August 13, 2012

Meiso Reflexology by Kenko



Setelah berhari-hari bikin assignment, hari Minggu ini saya bertekad mau reflexology. Pundak dan kaki sudah pegal-pegal dan merindukan reflexology. Kali ini pilihan saya adalah menjajal Meiso Reflexology by Kenko di Epicentrum Walk lantai 2. Meiso dalam bahasa Jepang berarti “contemplation” atau “meditation”. Sesuai dengan namanya, Meiso ini adalah sister brand atau lower brand (?) dari Kenko Refexology.



Tanpa reservasi, saya langsung menuju Epicentrum Walk lantai 2 dan untungnya tanpa perlu menunggu, saya bisa langsung dapat giliran. Bagian receptionist nya mirip dengan Kenko, nuansanya minimalist dengan warna yang didominasi putih dan orange. Cuma ada reflexology treatment di sini, yang terbagi atas 3 jenis berdasarkan lamanya treatment. Harga treatment nya di banderol sedikit di bawah Kenko. Percaya dengan kualitas Kenko, saya ambil treatment 90 menit.





Memasuki ruang treatment, saya mengamati semua kursi reflexology nya sama dengan yang ada di Kenko. Hanya saja, ruang treatment di Meiso lebih terang dan tidak ada alunan musik yang mengiringi saat treatment. Proses treatment nya sama persis dengan Kenko. Mulai dari kaki direndam dalam air hangat, kemudian dilanjutkan dengan pijatan dari betis, Pijatan pada telapak kaki juga mengandalkan bedak dan alat pijit reflexology yang terbuat dari kayu. Sayangnya pijatannya tidak mengena pada titik-titik reflexology dan tekanannya sangat kurang. Saya merasa telapak kaki saya dipencet-pencet ala kadarnya. Sesi pijat bagian telapak kaki ini berlangsung sangat cepat. Pijatan dilanjutkan ke kedua lengan tangan. Masih sama, tekanannya engga pas. Ketika diminta tengkurap untuk pijit punggung, tidak ada handuk dengan aromatherapy yang diletakkan di atas bantal.  Pijatan bagian punggung cukup lama, dengan pijatan yang tidak beraturan – mungkin menghabiskan waktu karena pijat telapak kakinya cuma sebentar.
Ok, I don’t wanna lie, sebagai penikmat reflexology, saya kecewa dengan kualitas therapist Meiso. Pijatan reflexology yang tidak mengena di titik reflexi itu big NO NO buat penyedia jasa reflexology. And definitely I don’t want to return to this place. Dengan mempertaruhkan nama besar Kenko, semoga Meiso Reflexology di Epicentrum Walk segera berbenah.

Saturday, August 11, 2012

Eminence: Organic Lip Balm



Chapped lips alias bibir kering dan pecah-pecah adalah my daily problem – padahal saya termasuk orang yang minum air banyak lho, sampe disebut gallon Aqua berjalan soalnya minum mulu.. Udah cobain berbagai  merek lip balm tapi susah bener dapat yang cocok. Malah ada beberapa merek yang bikin chapped lips ini tambah parah. 

Chapped lips ini, menurut DailyGlow.com, disebabkan oleh beberapa hal:
1.      Kepanasan / berada di tempat panas, seperti di pantai atau di gurun gitu?
2.      Kedinginan atau berada di tempat dengan udara dingin
3.      Berada di tempat yang udaranya kering – seperti di ruangan dengan AC atau heater
4.      Efek obat-obatan tertentu
5.      Dehidrasi …tapi saya kan minumnya banyak???

Singkat cerita, dari email notifikasi tentang adanya rangkaian organics skin care baru yang ditawarkan oleh StrawberryNet, saya iseng cobain citrus lip balm merek Eminence. Eminence adalah rangkain skin care dari Hungary yang menggunakan ingredients yang berasal dari organic and biodynamic farm. Eminence didirikan tahun 1958 di Hungary dan headquarter Eminence berlokasi di Vancouver, Canada. 



Ingredients 



Benefit: hand crafted lip balm tanpa zat kimia yang melembabkan dan melembutkan bibir. Period.

Detail:
Lip balm yang kemasannya membuat saya terpesona ini sungguh cocok untuk mengobati my chapped lips. Aroma lemon yang segar dan tidak tajam dipadu dengan rasa mint membuat saya jatuh cinta pada produk ini! Teksturnya lembut dan gampang dicolek dari tempatnya. Oles tipis-tipis aja whenever we need it. Lip balm ini terasa ringan di bibir dan  engga oily.





Drawbacks: ehm…. So far engga ada. Saya puas dengan produk ini.  Luv it!

Yeah, I finally found lip balm yang manjur buat mengatasi bibir kering dan pecah-pecah yang cocok to my sensitive lips!

Belif Free Facial!


Tepat seminggu yang lalu saya mendapat notification free facial and make over dari Belif yang diadain di counter Belif Plaza Senayan. Meskipun agak terheran dengan penawaran “make over” nya secara Belif kan engga punya make up line, saya tetep reservasi.
Pas hari H, saya ke Plaza Senayan dan langsung ke counter Belif yang ada di dalam Sogo. Ga pake nunggu dan antre, saya langsung dipersilahkan duduk dan diperkenalkan pada tim cantik dari Belif, termasuk ass. Brand Manager Belif Indonesia. Saya baru tahu kalo Belif ini diusung oleh MRA Group yang biasanya membawahi luxury and lifestyle brands dan media. Surprise juga MRA Group baru kali ini punya merek skin care with value for money.
Setelah perkenalan singkat dan meneliti kondisi kulit saya yang cenderung kering dengan ada scar bekas jerawat, dimulailah sesi facial nya dengan step:
1.      Wajah dibersihkan dengan Cleansing Gel Oil Enriched untuk mengangkat bedak dan foundation.
2.      Cleansing Gel Oil Enriched dibilas dengan menggunakan spons yang sudah direndam dengan air
3.      Wajah ditutup dengan tissue yang dibasahi, dan ditepuk-tepuk untuk lebih membersihkan sisa-sisa cleansing
4.      Setelah wajah bersih, kali ini Bergamot Herbal Extract Toner diaplikasikan dengan dituangkan ke kapas dan dioles dengan halus ke wajah
5.      Facial massage selama kurang lebih 3 menit dengan menggunakan The Moisturizing Herb Cream – termasuk ke bagian leher lho. The Moisturizing Herb Cream ini lebih moist daripada Herbal Aqua yang biasa saya pake.
6.     Setelah moisturizer, saya memilih untuk mencoba sunscreen UV Protector Multi Sunscreen SPF 50 yang teksturnya mirip BB cream.
7.     Karena saya engga mau pake make up,  touch up terakhir adalah dengan bedak padat Awesome Sunpowder SPF 50 (belum dijual di Indonesia)

Hasilnya…-haduh maaf engga sempat difoto, wajah terlihat glowing, berasa agak sticky (sambil menerka-nerka krim mana yang bikin sticky) tapi engga oily. Oh ya, ternyata rangkaian make up nya berasal dari sister brand nya Belif, yang origin nya dari Korea. Nama brand nya cukup unik “Too Cool for School”.

After facial, saya mendapat amplop dari belif yang isinya thank you card (my second one!) plus sample The Aqua Herb Cream dan Hungarian Water Essence dan eh ada yang nyelip di belakang: sample BB Foundation SPF 37 Too Cool for School. Cool!




Thank you Belif Indonesia, ditunggu acara-acara berikutnya…

Wednesday, August 8, 2012

For Your (tired) Eyes Only



Pekerjaan dan sekolah saya menuntut saya untuk berada di depan layar monitor computer dalam jangka waktu cukup lama per harinya – apalagi kalo pas ngerjain tugas kayak sekarang.  Plus, after office hour, saya masih hobby melototin monitor dari handphone maupun gadget. Jelas eEfek berlama-lama di depan monitor ini adalah ke mata.. Mata lelah, pedih, kering dan kadang kalo udah saking capeknya, mata jadi merah. Apa karena kena radiasi monitor ya???

Menurut Syahrul Humaidi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, layar monitor memang memancarkan radiasi. Radiasi layar monitor ada beberapa jenis, yaitu: sinar X, sinar ultraviolet, gelombang mikro dan radiasi elektromagnetik frekuensi rendah dan sangat rendah. Radiasi sinar ultraviolet ini menyebabkan kasus seperti katarak dan penuaan kulit, terutama kulit wajah. Mata pedih, berair dan merah justru bukan disebabkan oleh radiasi, tapi karena kelamaan nongkrongin layar monitor. Nah lho….

Well,  saya mau share 3 senjata yang saya pake buat mengurangi kelelahan mata akibat memandangi layar monitor berlama-lama

1.    Kacamata
Saya sengaja pesen kacamata anti radiasi di Optik Seis. Saya cuma bilang kalo saya kerja berlama-lamaan di depan monitor dan butuh kacamata buat melindungi mata. Kacamata ini pake lensa plano alias lensa normal dan Transitions (ini lensa yang warnanya jadi abu-abu ketika di bawah sinar matahari). Dampak pake kacamata ini cukup mengurangi mata letih – dunno juga kalo sebenernya cuma sekedar sugesti hehe.



2.    The Body Shop Aqua Eye Mask
Sebelum dipake, eye mask ini ditaruh di fridge selama sejam atau direndam di air panas. Saya biasanya menyimpannya di kulkas dan dipake malam hari sebelum tidur. Jangan langsung meletakkan eye mask ini ke daerah mata. Sebaiknya letakkan kain untuk menghindari kontak langsung eye mask dengan mata – ini ditulis di kemasannya. Buat saya, aqua eye mask ini adalah cara instant mengurangi kelelahan mata. Oh ya, eye mask ini engga ada batas kadaluarsanya ya.



3.    Rohto Tears
Kalo mata sudah pedih dan berasa kering, saya pake Rohto Tears yang dikemasannya disebut sebagai “air mata buatan”. Cukup dua tetes untuk masing-masing mata, maximum 3 kali sehari,  untuk mengatasi mata kering. Pakai only if necessary aja. 




Ada masukan lain kah untuk mengatasi mata lelah, pedih, kering dan merah akibat berlama-lama di depan layar monitor? Share di sini yaaa….

Tuesday, August 7, 2012

The Body Shop Chocomania Body Butter


Melengkapi rangkaian produk Chocomania yang sebelumnya saya coba (chocomania body scrub dan beautifying oil), kali ini giliran nyobain Chocomania Body Butter. Chocomania Body Butter ini so special karena bisa melembabkan sampe 48 jam! Ingredients utama dari produk ini juga coklat dari Ghana. 




Ingredients:

Water (Solvent/Diluent), Butyrospermum Parkii (Shea Butter) (Skin-Conditioning Agent/Emollient), Glycine Soja (Soybean) Oil (Emollient/Skin Conditioner), Honey (Natural Additive), Sucrose (Flavoring Agent), Theobroma Cacao (Cocoa) Seed Butter (Emollient), Orbignya Oleifera Seed Oil (Emollient), Cetearyl Alcohol (Emulsifier), Glyceryl Stearate (Emulsifier), PEG-100 Stearate (Surfactant), Cocos Nucifera (Coconut) Oil (Emollient/Hair Conditioner), Beeswax (Emulsifier/Emollient), Bertholletia Excelsa Seed Oil (Emollient), C12-15 Alkyl Benzoate (Emulsifier), Caprylyl Glycol (Skin Conditioning Agent), Ethylhexyl Palmitate (Skin Conditioning Agent), Sesamum Indicum (Sesame) Seed Oil (Skin-Conditioning Agent), Fragrance (Fragrance), Dimethicone (Skin Conditioning Agent), Olea Europaea (Olive) Fruit Oil (Emollient), Sclerocarya Birrea Seed Oil (Skin Conditioning Agent), Xanthan Gum (Viscosity Modifier), Aloe Barbadensis Leaf Juice (Skin Conditioning Agent), Disodium EDTA (Chelating Agent), Linalool (Fragrance Ingredient), Sodium Hydroxide (pH Adjuster), Limonene (Fragrance Ingredient), Coumarin (Fragrance Ingredient), Denatonium Benzoate (Denaturant), Citral (Fragrance Ingredient), Citric Acid (pH Adjuster), Caramel (Colour), Yellow 6 (Colour), Red 4 (Colour).
Benefit: Pelembab super dengan aroma coklat yang nutty!

Detail:
Chocomania Body Butter ini teksturnya super buttery – mungkin ini yang bikin bisa melembabkan kulit sampe 2 hari. Meskipun buttery, produk ini cukup cepat meresap dalam kulit. Memakai produk ini membuat kulit feel so smooth and soft! This product performs very well dalam melembabkan kulit. Saya memakai produk ini sebelum tidur, dan aroma nutty chocolate nya nempel di baju sampe keesokan pagi. Karena saya belum pernah mencoba pake produk ini dan kagak mandi selama 2 hari, saya no comment dengan janji produk yang melembabkan sampe 48 jam…



Drawback:                                                                                          
Chocomania Body Butter ini meninggalkan kesan greasy dan a little bit sticky. Kalau memegang benda lain setelah memakai Chocomania Body Butter dan engga cuci tangan, akibatnya benda – terutama logam, jadi berasa licin dan meninggalkan jejak oily. Jadinya saya cuma memakai Chocomania Body Butter ini sebagai krim tangan di malam hari sebelum tidur…