Wednesday, January 4, 2012

Vaksin HPV

Kanker mulut\leher rahim atau kanker serviks merupakan penyakit kanker yang paling banyak diderita wanita. Bahkan disebutkan bahwa setiap satu jam wanita meninggal karena kanker serviks di Indonesia dan 37 wanita terdiagnosis kanker serviks setiap harinya.

Kanker serviks ini memiliki gejala yg tidak mudah dikenali krn pada umumnya di stadium dini, tidak tampak gejala apapun. Jika sudah pada tahapan lanjut, bisa muncul gejala seperti pendarahan di antara periode mens, nyeri panggul, dan pendarahan sesudah berhubungan. Dan perlu diingat, kanker serviks ini menyerang wanita tanpa memandang usia, latar belakang dan gaya hidup. Penyebab kanker serviks adalah HPV (human papiloma virus), terutama tipe 16 dan 18 - meski sebenernya ada sekian tipe lain, namun kedua tipe ini adalah tipe penyebab kanker serviks yang terbanyak.

Berita bagusnya adalah, sekarang sudah ada vaksin HPV untuk pencegahan kanker serviks. Vaksin ini diberikan pastinya sblm terkena infeksi HPV dan bisa menurunkan risiko kanker serviks sampai 75%. Ada 2 perusahaan yg mengeluarkan brand utk vaksin HPV, yaitu Cervarix dari GlaxosmithKline dan Gardasil dari Merck. Perlu diketahui bahwa Cervarix memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18, sementara Gardasil memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 6, 11, 16 dan 18 (HPV tipe 6 dan 11 merupakan penyebab kutil di area genital). Sebenarnya vaksin ini paling baik diberikan pada anak gadis usia 9-26 (eh 26 sudah bukan anak lagi ya? Hehehe) yg blm aktif secara sexual.

Nah, karena mencegah lebih baik drpd mengobati, maka saya pun akhirnya mendaftarkan diri utk mendapatkan vaksin HPV ini. Caranya?
1. Karena saya sdh menikah, maka saya harus melakukan pap smear (ingat, vaksin cuma diberikan ketika kita blm terinfeksi, dan cara utk mengetahui kita terinfeksi atau tidak adalah dengan papsmear). Saya melakukan pap smear di Prodia dan hasil keluar dalam waktu satu minggu. Oh ya, untuk melakukan pap smear diwajibkan untuk tidak melakukan aktivitas sexual plus dilarang memakai pembersih area intim 3 hari sebelum pap smear.

2. Setelah hasil keluar, saya membawanya ke dokter. Karena tidak ada infeksi, maka saya bs langsung vaksin. Vaksin HPV diulang 3 kali - bulan 0, 1, dan 6. Saya diberikan Cervarix dan kartu imunisasi.

3. Efek samping dr vaksin ini jelas lengan bengkak akibat suntikan - maka berikanlah lengan yg tidak terlalu aktif hehehe. Jelas lengan bengkak ini mempersulit aktivitas - saya susah menggerakkan tangan kiri krn bengkak :(
Selain lengan bengkak, sy tidak merasakan efek samping lain sampai di vaksinasi terakhir. Setelah vaksinasi di bulan ke 6, saya demam! Badan meriang dan kepala nyut2an di hari kedua setelah vaksin. Pengobatannya cukup minum panadol aja :)

Well, untuk selanjutnya, jelas tiap tahun masih perlu pap smear karena ya itu tadi: jenis virus HPV ada banyak dan kita harus selalu waspada. Sekali lagi, lbh baik mencegah drpd mengobati (lbh mahal dan lbh sakit bowww)...

No comments:

Post a Comment